Tinjauan Pelaksanaan Pelaporan Data Kesakitan (LB1) Pada Kasus Rabies Di Puskesmas Rumbai Bukit Tahun 2019

Penulis

  • Valencia Rachel Bestari STIKES HANG TUAH PEKANBARU
  • doni jepisah STIKes Hang Tuah Pekanbaru

DOI:

https://doi.org/10.55583/jhmhs.v1i02.89

Kata Kunci:

Pelaporan Data Kesakitan (LB1), Kasus Rabies, Puskesmas Rumbai Bukit

Abstrak

Laporan Bulanan Data Kesakitan (LB1) adalah laporan bulanan data kesakitan yang berisi distribusi kasus penyakit menurut kelompok umur serta kasus baru ataupun kasus lama. Kasus tertinggi Rabies di Puskesmas Rumbai Bukit Pekanbaru terjadi pada bulan Maret 2019 dengan jumlah kasus 7 orang di Kelurahan Palas. Pengolahan Pelaporan Data Kesakitan (LB1) di Puskesmas Rumbai Bukit untuk kasus rabies masih manual atau di tulis tangan pada lembaran berbentuk tabel yang telah di print. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pelaporan bulanan data kesakitan (LB1) pada kasus rabies di Puskesmas Rumbai Bukit Pekanbaru Tahun 2019.

Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Penelitian ini terdiri dari 2 informan yang terdiri dari, 1 petugas pelaporan (LB1) kasus rabies dan 1 petugas rekapitulasi laporan bulanan (LB1). Teknik pengolahan data dengan teknik non statistik.

Hasil penelitian diketahui sumber data laporan bulanan data kesakitan  bersumber  dari data dari buku register kunjungan pasien rabies, pengolahan data laporan dibuat dalam bentuk tabel yang sudah ada dan ditulis tangan atau secara manual, penyajian data untuk pasien rabies dilihat dari hasil lab hewan yaitu Hewan Penular Rabies (HPR) Hilang dan masa observasi dan lalu dilihat dari wilayah dimana terkena rabies dan penyampaikan laporan penyakit rabies sesuai dengan jadwal pelaporan yang dikeluarkan menteri kesehatan yakni setiap tanggal 10.

Dapat disimpulkan pelaksanaan pelaporan data kesakitan (LB1) pada kasus rabies di Puskesmas Rumbai Bukit sudah cukup baik karena pelaporan bulanan (LB1) telah dikirim dengan waktu yang telah ditentukan dan sesuai dengan ketentuan menteri kesehatan walaupun dalam pengolahan masih dilakukan secara manual. Diharapkan kepada masyarakat untuk melakukan vaksinasi pada hewan peliharaan, seperti anjing atau kucing dan tidak membiarkan hewan peliharaan berkeliaran di luar.

VOL 1 NO 2 2020

##submission.downloads##

Diterbitkan

2020-12-27