Strategi Guru PAI Dalam Menanamkan Moderasi Beragama Melalui Cerita Rakyat Lokal Sekolah Dasar Implementasi
DOI:
https://doi.org/10.55583/jkip.v6i2.1337Keywords:
Startegi dan moderasiAbstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh suatu yang konkrit didalam lingkungan sekolah guna menumbuhkan nilai-nilai dalam bermoderasi beragama. Dalam menumbuhkan nilai-nilai tersebut dibutuhkan usaha yang nyata dari semua pihak yang ada didalam lingkungan sekolah, khususnya guru bidang Pendidikan Agama Islam. Beberapa siswa yang masih belum dapat menerima adanya perbedaan didalam lingkungan sekolah (khususnya perbedaan dalam agama), rendahnya toleransi yang ada didalam lingkungan sekolah tersebut,Kementerian Agama mengkampanyekan moderasi beragama dalam lembaga pendidikan diantaranya melalui pendidikan agama Islam (PAI). Pendidikan Agama Islam dinilai memiliki porsi penting untuk membentuk sikap moderat dalam beragama. Lembaga pendidikan merupakan tempat yang sangat tepat untuk menyemai moderasi beragama mengingat beberapa tahun terakhir ini dunia pendidikan tercemar oleh paham radikalisme dan terorismePenelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang peluang dalam pemanfaatan cerita rakyat sebagai media paham moderasi beragama di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan dengan menganalisis hasil penelitian, teks hukum, dan informasi yang berkaitan dengan paham moderasi beragama dan cerita rakyat . . Peluang tersebut dapat dirinci bahwa Indonesia mempunyai infrastruktur teknologi yang hampir merata di seluruh pelosok negeri, kaya dengan budaya dan kearifan lokal, dan memiliki sumberdaya manusia yang handal di bidang teknologi multimedia. Pada sisi lain, derasnya arus informasi yang memuat konservatisme agama melalui media online dan tayangan media televisi yang didominasi oleh paham kekerasan menjadi tantangan bagi Pemerintah Indonesia. Ideologi moderasi beragama mesti dikemas dengan kreatif dan menarik minat khalayak. Dengan demikian, paham moderasi beragama yang diharapkan kembali mendarah daging dalam kehidupan berbangsa dan bernegara