Analisis Pantun Pada Pernikahan Etnik Lembak Di Dusun Besar Kecamatan Singaranpati
DOI:
https://doi.org/10.55583/jkip.v5i3.1093Keywords:
Pantun, Pernikahan Etnik Lembak, Struktur Pantun, Makna PantunAbstract
Tradisi pantun dalam pernikahan etnik Lembak memiliki nilai penting sebagai media komunikasi yang menyampaikan nasihat, pesan moral, dan memperkuat ikatan sosial serta budaya. Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan pengaruh modernisasi, penggunaan pantun dalam prosesi pernikahan semakin berkurang. Generasi muda mulai kehilangan minat terhadap tradisi ini, dan pelestarian budaya lisan tersebut menghadapi tantangan serius. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran akan punahnya tradisi pantun sebagai bagian dari identitas budaya masyarakat Lembak dengan memahami struktur dan makna pantun dalam prosesi pernikahan etnik lembak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis struktur dan makna pantun dalam prosesi pernikahan etnik Lembak di Dusun Besar, Kecamatan Singaranpati, Kota Bengkulu. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi prosesi pernikahan. Sumber data berasal dari penutur pantun tradisional serta dokumentasi acara pernikahan. Instrumen penelitian yang digunakan termasuk pedoman wawancara, pedoman observasi, dan dokumen-dokumen terkait adat pernikahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pantun yang digunakan dalam pernikahan etnik Lembak memiliki struktur yang unik, terdiri dari empat baris, baris 1 dan 2 dinamakan sampiran sedangkan baris 3 dan 4 dinamakan isi. Makna yang terkandung di dalam pantun merupakan makna tersirat dan tersurat. Pantun-pantun tersebut tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga menyampaikan pesan moral dan spiritual, seperti harapan kebahagiaan, keharmonisan, dan nasihat kehidupan bagi pasangan pengantin. Meskipun tradisi ini mulai mengalami penurunan penggunaan akibat pengaruh modernisasi, masyarakat Lembak masih mempertahankan pantun sebagai bagian penting dari identitas budaya mereka. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam upaya pelestarian budaya tradisional, khususnya pantun pernikahan, serta memperkaya khazanah literatur tentang seni lisan dan budaya etnik di Indonesia.
References
Abror, Abd. Rachman. 2020. Pantun Melayu : titik temu Islam dan budaya lokal Nusantara.
Amir, Adriyetti. 2013. Sastra Lisan Indonesia. Yogyakarta: Perpustakaan Nasional.
Astuti, D. (2020). Semiotika Pantun Minang pada Masyarakat Minangkabau Kota Bengkulu. Disastra: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 2(1), 43-49. doi:http://dx.doi.org/10.29300/disastra.v2i1.2708.
Burhan, Bungin. 2010. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1978. Sejarah Daerah Bengkulu. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Eizah Mat Hussain, & Institut Terjemahan & Buku Malaysia. 2019. Simbol dan makna dalam pantun Melayu.
Endraswara, Suardi. 2008. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: MedPress.
Fang, Liaw Yock. 1993. Sejarah Kesusastraan Melayu Klasik. Jakarta: Erlangga
Iswanto, A., & Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta (Indonesia). 2021. Fungsi, makna dan pelestarian seni pertunjukan tradisi bernuansa keagamaan.
Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus Linguistik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum
Mardawani, 2020. Praktis Penelitian Kualitatif Teori Dasar dan Analisis dalam Perspektif Kualitatif. Yogyakarta : CV Budi Utama.
Moleong, Lexy J. 2019. Motodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Remaja Rosdakarya.P
Pateda, Mansoer. 2021. Semantik Leksikal. Jakarta: Rineka Cipta
Puteri, R., Fatimah, S. N., Murtadho, F., & Zuriyati, Z. 2022. Fungsi Pantun Adat Perkawinan Melayu Riau (Pantun Function as Malay Marriage Tradition of Riau). Indonesian Language Education and Literature, 7(2)
Putri Permata Ningsih, A., & Sarwit Sarwono Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, dan. 2019. Berbalas Pantun Pada Pernikahan Etnik Serawai Kecamatan Ulu Talo. Jurnal Ilmiah KORPUS, 3(2).
Rahmayanti, E., Isnawijayani, I., Caropeboka, R. M., & Hafizni, Moh. 2022. Pesan Dan Makna Pantun Dalam Prosesi Tradisi Pernikahan Adat Budaya Melayu Palembang. Wardah, 23(1),
Sembiring Peneliti Pertama Balai Bahasa Aceh Jalan Panglima Nyak Makam, I. T., & Aceh, B. 2021. Analisis Isi Pantun Dalam Adat Perkawinan Masyarakat Tamiang.
Semiawan, C. R. 2020. Metode Penelitian Kualitatif - Prof. Dr. Conny R. Semiawan - Grasindo.
Soenaryo, Andi. 2010. Pantun dan Puisi. Jakarta: Kartika
Sugiyono. 2019. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: PT Alfabet
Suwardi, Endraswara. 2012. Metedologi Penelitian Kebudayaan. Yogyakarta : Gadjah Mada Universitas Press.
Uli, I., Netti Yuniarti, dan, Stilistika Pantun Upacara Adat Perkawinan Melayu Sambas Serta Relevansinya Sebagai Apresiasi Sastra Di SMA, A., & Yuniarti, N. 2021. Analisis Stilistika Pantun Upacara Adat Perkawinan Melayu Sambas Serta Relevansinya Sebagai Apresiasi Sastra Di SMA. Deiksis : Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 7(2).
Umry, Shafwan Hadi. dan Winarti. 2021. Sastra Mandiri : Telaah Puisi. Medan : Format Publishing
Wibowo, S. F. 2019. Fungsi Sosial Sastra Lisan dalam Masyarakat Bengkulu. Jurnal Lingko : Jurnal Kebahasaan Dan Kesastraan, 1(2).
Yuliansyah, A. 2019. Struktrur Dan Fungsi Pantun Dalam Upacara Adat Perkawinan Melayu Tanjung Huku Kecamatan Pontianak Timur. Jurnal Pendidikan Bahasa, 8(2).
Zakaria Jelita. dan St. Asiyah. 019. “Makna Dan Fungsi Sarafal Anam Dalam Acara Pernikahan Suku Lembak Di Kelurahan Pagar Dewa Kecamatan Selebar Kota Bengkulu”, Lateralisasi. Vol 7 No 2. Desember.