Peningkatan Pengetahuan Akseptor KB Tentang Efek Samping Alat Kontrasepsi Sebagai Upaya Mengurangi Angka Drop Out KB Di PMB Ernita
DOI:
https://doi.org/10.55583/arsy.v3i1.275Keywords:
Pengetahuan, Akseptor KB, Efek Samping KB, Drop OutAbstract
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di PMB Ernita, dari register Kb didapatkan angka drop out KB meningkat, pada tahun 2018 angka drop out KB berjumlah 10 kasus dan pada tahun 2019 berjumlah 20 kasus. Di PMB Ernita belum pernah dilakukan kegiatan Penyuluhan tentang efek samping alat kontrasepsi. Metode pelaksanaan yang ditawarkan untuk mengatasi permsalahan adalah : 1) Menghubungi pihak terkait guna membahas permasalahan yang ditemukan. 2) Menetapkan rencana untuk pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat kepada akseptor KB. 3) Melaksanakan kegiatan sesuai dengan hasil kesepatan, yakni a. Penyuluhan kesehatan tentang efek samping KB 2) Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan, Evaluasi dilakukan langsung pada saat kegiatan penyuluhan . adapaun hasil kegiatan adalah sebagai berikut: 1) Meningkatnya pengetahuan ibu peserta penyuluhan dalam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pemateri tentang efek samping KB, dari 8 pertanyaan yang diberikan pemateri dapat dijawab oleh peserta penyuluhan, 2) Peserta penyuluhan dapat membedakan antara fakta dengan rumor-rumor negative tentang efek samping KB yang beredar di masyarakat, 3) 7 dari 10 akseptor KB aktif mengalami efek samping alat kotrasepsi yang digunakannya, 2 diantaranya ingin berhenti menggunakan alat kontrasepsi. Adapaun efek samping yang banyak ditemukan adalah perdarahan spooting dan perdarahan banyak. Diharapkan kepada petugas kesehatan dalam hal ini bidan dapat melakukan konseling KB.
Kata Kunci : Pengetahuan, Akseptor KB, Efek Samping KB, Drop Out
References
Budihastuti, U. R., Laqif, A., Melinawati, E., Prakosa, T., Udiyanto, H., Priyanto, H., ... & Anggraeni, A. (2021). Peningkatan Pemahaman Akseptor KB terhadap Efek Samping IUD dan Implan dalam Pelayanan KB di Klinik Solo Peduli. PLACENTUM: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, 9(1), 119-123.
BKKBN. (2015). Kualitas Sumber Daya Manusia Dalam Menggapai Bonus Demografi. Jurnal Populasi, 2(1), 102–114.
BKKBN. (2018). Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BKKBN.
Oktavia, S., & Mardiani Zain, I. (2020). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Drop Out Akseptor Kb Di Puskesmas Dukun, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik. Swara Bhumi, 1(1), 1–9.
Priohutomo, S. (2018). Kebijakan dan strategi program kkbpk dalam meningkatkan pelayanan kesehatan ibu. https://www.bkkbn.go.id/po-content/uploads/2018.05.07.Kaltim.Kebijakan_dan_Strategi_Program__KKBPK_dalam_peningkatan_kesehatan_ibu_(Diskusi_I_HOGSI).pdf
Revina, R., Sakung, J., & Amalinda, F. (2018). Hubungan Pengetahuan Dan Dukungan Suami Dengan Pemilihan Kontrasepsi Suntik Pada Akseptor KB Di Kelurahan Panasakan Kecamatan Baolan Kabupaten Tolitoli. Jurnal Kolaboratif Sains, 1(1).
Salviana, S., Hasifah, H., & Suryani, S. (2013). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Minat Untuk Menggunakan Metode Kontrasepsi Hormonal (Implant) Pada Akseptor Kb Di Puskesmas Kassi-Kassi Makassar. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis, 2(4), 117-126.
Wirda, W. (2021). Gambaran Pengetahuan Akseptor KB Implant Tentang Efek Samping Alat Kontrasepsi Impan di Puskesmas Talang Bakung, Kota Jambi Tahun 2021. Jurnal Ekonomi Manajemen Sistem Informasi, 2(4), 490-500.