Analisis Kerapatan Relatif Jenis Lahan Mangrove di Kecamatan Kampung Melayu Kota Bengkulu
DOI:
https://doi.org/10.55583/arsy.v6i1.1235Keywords:
mangrove, ekosistem, kerapatan relatif jenis, substrat, petak contohAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kerapatan relatif jenis ekosistem mangrove. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang dilakukan secara empiris melalui pengamatan langsung dan pengambilan data primer pada lokasi penelitian. Lokasi penelitian berada di kawasan hutan mangrove Kelurahan Sumber Jaya Kecamatan Kampung Melayu Kota Bengkulu seluas ± 11, 35 Ha. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan metode Line Transect Plot (metode petak contoh), yakni metode pencuplikan contoh populasi suatu ekosistem dengan pendekatan petak contoh yang berada pada garis yang ditarik melewati wilayah ekosistem tersebut. Data primer tersebut dianalisis berdasarkan pengembangan perhitungan yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 201 Tahun 2004 tentang Kriteria Baku dan Pedoman Penentuan Kerusakan Mangrove. Hasil yang diperoleh bahwa nilai kerapatan relatif jenis pada penggolongan pohon yang memiliki kerapatan relatif jenis tertinggi ialah Lumnitzera littorea yaitu 309 ind/ha, pada penggolongan pancang yang memiliki kerapatan relatif jenis tertinggi adalah Lumnitzera littorea dengan nilai kerapatan 231 ind/ha, dan pada penggolongan semai Lumnitzera littorea memiliki nilai kerapatan relatif jenis tertinggi dengan nilai 134 ind/ha. Setiap kategori ditemukan bahwa tingkat kerapatan relatif jenis tertinggi adalah spesies Lumnilzera lillorea. Hal ini disebabkan oleh banyaknya komposisi substrat halus pada bagian pinggir daratan sebagai habitat ekosistem mangrove jenis Lumnitzera lillorea.
References
Bengen, D. (2002). Pedoman Teknis Pengenalan dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove Bogor. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan kelautan, IPB.
Halidah, Halidah. 2014. Lumnitzera Littoria (Jack) Voight, Mangrove Sejati yang Terancam Punah. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, Vol 11 (2), pp 129-137
Kementerian Lingkunagn Hidup dan kehutanan. 2021. Peta Mangrove Nasional. Direktorat Konservasi tanah dan Air.
Noor, Y.R., M. Khazali & I, N, N. Suryadiputra. 2012. Panduan Pengenalan mangrove di Indonesia. Wetland Internasional, Bogor
Noor, R, Yus., Khazali, M., Suryadiputra, I, N, N. 2006. Panduan Pengenalan Mangrove di Indonesia. PHKA/ WIIP. Bogor
R.pan dkk. 2022. Identifikasi Kerusakan Tanaman Mangrove di Pulau Baai Kota Bengkulu
Souisa, F. N. J., & Tapotubun, E. J. 2018. Pendampingan Kelompok Pengelolaan Pesisir dalam Melestarikan Hutan Mangrove di Ohoi Ngilngof, Kabupaten Maluku Tenggara (The Assistance of Coastal Management Group in Preservation of Mangrove Area in Ohoi Ngilngof, Southeast Maluku District). Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat. Vol 4 (01) : 38-46.
Su, G., Huang, Y., Tan, F. et al. 2007. Conservation Genetocs of Lumitzera Littoria (Combrettaceae), an Endangered Mangrove, from Indo-West Pasific. Mar Biol 150, 321-328
Supriyanto, A., 2003. Thesis : Analisis Abrasi Pantai dan Alternatif Penaggulangannya di Perairan Peisisr Perbatasan Kabupaten Kendal - Kota Semarang, Magister Ilmu Lingkungan, Universitas Diponegoro, Semarang
Winata, A., & Rusdiyanto, E. 2016. Keanekaragaman Vegerasi Mangrove dan Permudaan Alaminya di Area Trancking Mangrove Pulau Kemujan Taman Nasional Karimunjawa. Dewan Redaksi
Zamdial, D. H., Bakhtiar, D., & Novridiansyah, E. (2018). Studi IdentifikasiKerusakan Wilayah Pesisirdi Kota Bengkulu. Jurnal Enggano Vo, 3(1).