Faktor-Faktor Penyebab Kerusakan Berkas Rekam Medis di RSIA Zainab Pekanbaru
Keywords:
Kerusakan Berkas Rekam MedisAbstract
Adapun faktor yang mempengaruhi kerusakan arsip dapat dibedakan menjadi dua yaitu faktor instrinsik yang merupakan penyebab kerusakan yang berasal dari benda arsip itu sendiri, Faktor ekstrinsik adalah penyebab kerusakan yang berasal dari luar benda arsip. Tujuan pengabdian ini adalah Mengetahui faktor penyebab kerusakan rekam medis di RSIA Zainab Pekanbaru. Pengumpulan data kualitatif dilakukan dengan cara observasi. Hasil penelitian diketahui bahwa faktor instrinsik yang meliputi kualitas kertas, tinta, dan perekat dalam kondisi baik, sehingga kemungkinan kecil menjadi faktor penyebab kerusakan berkas rekam medis di ruang penyimpanan RSIA Zainab. Pada factor ekstrinsik, kondisi ruang penyimpanan tidak terdapat atap yang bocor, ada rembesan air di dinding, kabel listrik yang tersusun rapi, sinar matahari tidak langsung jatuh di permukaan dokumen. Rembesan air di dinding dapat menyebabkan dokumen menjadi basah dan merusak kertas. Air dan AC yang berlebihan juga dapat menyebabkan kelembaban dan suhu udara menjadi tinggi. Dapat disimpulkan faktor penyebab kerusakan berkas rekam medis yaitu, hekter, penjepit kertas dan Rak penyimpanan yang sempit membuat berkas mudah rusak. Diharapkan agar dapat menambah fasilitas di ruang penyimpanan seperti pengukur suhu dan memperbaiki rembesan air di dinding
Kata Kunci : Kerusakan Berkas Rekam Medis
References
Budi, S. C. (2011). Manajemen Unit Kerja Rekam Medis. Jogjakarta: Quantum Sinergis Media.
Depkes RI. (2006). Pedoman Penyelenggaraan dan Prosedur Rekam Medis Rumah Sakit. Jakarta: Direktorat Jendral Bina Pelayanan Medik.
Departemen kesehatan RI. (1997). Pedoman Pengelolaan Rekam Medis Rumah Sakit Di Indonesia. Jakarta : Departemen Kesehatan RI.
Hasibuan, A. S. (2016). Faktor–faktor yang menyebabkan terjadinya duplikasi penomoran berkas rekam medis rumah sakit umum imelda pekerja indonesia medan tahun 2016. Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda (JIPIKI), 1(2), 104-110.
Iqbal, W. M., dan Nurul C. (2009). Ilmu Kesehatan Masyarakat: Teori dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Medika.
Jamil, N. M., Muna, N., Wijayanti, R. A., & Wicaksono, A. P. (2020). Sistem Informasi Peminjaman dan Pengembalian Dokumen Rekam Medis Menggunakan Metode Waterfall (Studi Kasus Puskesmas Banjarsengon). J-REMI: Jurnal Rekam Medik Dan Informasi Kesehatan, 1(2), 94-103.
Kartini, S. A. (2020). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Duplikasi Penomoran Berkas Rekam Medis Di Rumah Sakit Advent Medan. Jurnal Ilmiah Perekam Dan Informasi Kesehatan Imelda (JIPIKI), 5(1), 98-107.
Kholifah, A. N., Nuraini, N., & Wicaksono, A. P. (2020). Analisis Faktor Penyebab Kerusakan Berkas Rekam Medis di Rumah Sakit Universitas Airlangga. J-REMI: Jurnal Rekam Medik Dan Informasi Kesehatan, 1(3), 364-373.
Gultom, S. P., & Pakpahan, E. W. (2019). Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Duplikasi Penomoran Rekam medis Di Rumah Sakit Umum Madani Medan. Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda (JIPIKI), 4(2), 604-613.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/MENKES/ PER/III/2008 Tentang Rekam Medis.
Pinerdi, S., Deharja, A., & Rachmawati, E. (2020). Evaluasi Sistem Penomoran Rekam Medis Menggunakan Metode Focus PDCA di RSUP Sanglah. J-REMI: Jurnal Rekam Medik dan Informasi Kesehatan, 1(3), 347-356.
Rustiyanto, E., & Rahayu, W.A. (2011). Manajemen Filling Dokumen Rekam Medis dan Informasi Kesehatan. Yogyakarta : Politeknik Kesehatan.
Sari, T. P., Asrin, R., & Maulida, W. (2022). Upaya Penurunan Terjadinya Duplikasi Penomoran Rekam Medis Pasien Di RSIA Budhi Mulia. ARSY: Jurnal Aplikasi Riset kepada Masyarakat, 2(2), 112-116.
Ulfa, H. M., Wahyuni, D., Amalia, R., & Edigan, F. (2021). Penerapan Rekam Medis Di Puskesmas Senapelan Kota Pekanbaru. ARSY: Jurnal Aplikasi Riset Kepada Masyarakat, 1(2), 83-86.
