Revitalisasi Tradisi Lisan Ngendau Melalui Pemberdayaan Perempuan Dayak Kenyah Dusun Rindang Benua Kalimantan Timur
DOI:
https://doi.org/10.55583/arsy.v6i2.1431Keywords:
ngendau, Dayak Kenyah, revitalisasi, pemberdayaan perempuanAbstract
Artikel ini menguraikan tentang proses revitalisasi tradisi lisan ngendau melalui pemberdayaan perempuan adat suku Dayak Kenyah sub Lapoq Bakung di Dusun Rindang Benua Kecamatan Sangatta Selatan Kabupaten Kutai Timur provinsi Kalimantan Timur yang didasari atas riset penelitian tentang tradisi lisan ngendau. Tradisi lisan ngendau adalah sebuah tradisi nyanyian rakyat suku Dayak Kenyah Kalimantan Timur yang dilantunkan secara bersama dalam aktivitas kegiatan keseharian masyarakat Dayak Kenyah, terutama perempuan. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan proses revitalisasi tradisi lisan ngendau melalui pemberdayaan perempuan adat sebagai bentuk pewarisan dan pelestarian tradisi Dayak Kenyah. Kegiatan pengabdian yang memberdayakan perempuan adat dalam merevitalisasi tradisi lisan ngendau ini dengan melakukan pelatihan membuat syair ngendau dan membuat film dokumenter sebagai produk dari revitalisasi. Harapan dari kegiatan pengabdian masyarakat untuk merevitalisasi tradisi lisan ngendau melalui pemberdayaan perempuan adat ini agar masyarakat Dayak Kenyah generasi muda mampu memahami nilai-nilai kelokalan tradisi lisan ngendau dan ekksistensinya yang mulai punah dapat bangkit kembali.
References
Achmad, A. R., & rekan. (2025). Revitalisasi tradisi lisan sebagai upaya pelestarian budaya lokal di era modern. Pendas: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 10(2). https://doi.org/10.23969/jp.v10i02.26811
Agustina, T. R. (2011). Pemberdayaan perempuan melalui wirausaha pembuatan makanan kecil berbasis pisang di Kelurahan Tlogosari Wetan Kecamatan Pedurungan Kodya Semarang. Jurnal Abdimas, 15(2). https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/abdimas/article/view/9903
Fachruddin, A. (2012). Dasar-dasar produksi televisi. Jakarta: Kencana.
Faqih, A. (2020). Pemberdayaan perempuan melalui pemanfaatan dan penataan pekarangan. Abdimas Galuh, 2(1). http://dx.doi.org/10.25157/ag.v2i1.3298
Ferdinanda, & rekan. (2020). Film dokumenter Nguri-Uri Banyumasan sebagai arsip digital kebudayaan Banyumas yang terancam punah. Gelar: Jurnal Seni Budaya, 18(2). https://doi.org/10.33153/glr.v18i2.3268
Hamdani, A. (2016). Strategi komunikasi Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara melalui film Erau Kota Raja dalam promosi pariwisata. Ejournal Ilmu Komunikasi, 320–332.
Hasanah, F., & rekan. (2023). Pemberdayaan perempuan melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Jurnal Dharmakarya: Jurnal Aplikasi Ipteks untuk Masyarakat, 11(4). http://10.24198/dharmakarya.v11i4.32821
Istianingrum, R., & rekan. (2023). Ngendau sebagai nyanyian ungkapan perasaan masyarakat Dayak Kenyah. Innovative: Journal of Social Science Research, 3(4). https://j-innovative.org/index.php/innovative/article/view/4724
Joel, I. D. R., & rekan. (2023). Penggunaan film pendek sebagai bentuk branding PT Sarinah. Tuturan: Jurnal Ilmu Komunikasi, Sosial dan Humaniora, 1(3), 196–211. https://doi.org/10.47861/tuturan.v1i3.412
Luardini, M. A. (2023). Dinamika dan revitalisasi tradisi lisan legenda di Kalimantan Tengah. Aksara, 35(2), 277–285. http://dx.doi.org/10.29255/aksara.v35j1.4172.277-285
Mentari, G., & Syaputra, E. (2024). Digitalisasi video dokumenter terhadap warisan budaya Guritan, Rejung dan Tadut. Madaniya, 5(3). https://madaniya.biz.id/journals/contents/article/view/891
Nugroho, W., & rekan. (2019). Perancangan web series film dokumenter sebagai media revitalisasi kopi Jawa di Ngawonggo Kaliangkrik Magelang Jawa Tengah. Jurnal Rekam, 15(2). https://doi.org/10.24821/rekam.v15i2.3577
Pudentia, M. P. S. S. (2010). The revitalization of Makyong in the Malay world. Jurnal Wacana, 12(1), 1–19. https://doi.org/10.17510/wjhi.v12i1.41
Purnamasari, V., & rekan. (2020). Pemberdayaan wanita melalui peluang usaha dalam peningkatan ekonomi lokal. Jurnal Graha Pengabdian, 2(1), 1–8. http://journal2.um.ac.id/index.php/jgp/article/view/12155
Qomariah, N. (2015). Pemberdayaan masyarakat desa melalui pengembangan “soft skill” pembuatan krupuk samilerdalam upaya peningkatan pendapatan keluarga di Kabupaten Bondowoso. Jurnal Pengabdian Masyarakat Ipteks, 1(2). http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/PENGABDIAN_IPTEKS/article/view/272
Rozinda, E. I., Hardiyati, Z. P., & Dewi, S. P. (2022). Pengembangan WBTB (Warisan Budaya Tak Benda) di Kota Semarang. Jurnal Riptek, 16(2), 125–136. https://doi.org/10.35475/rptek.v16i2.155
Sibarani, R. (2013). Revitalisasi foklor sebagai sumber kearifan lokal. Dalam Foklor dan foklife dalam kehidupan modern: Kesatuan dan keberagaman. Jakarta: Ombak.
Suparman, S., Madeamin, S., & Beta, P. (2019). Dokumentasi tradisi lisan Tana Luwu melalui film dokumenter. Kongres Bahasa Indonesia, Jakarta.
Susanti, A. I. (2017). Pemberdayaan perempuan melalui pendidikan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(1). http://jurnal.unpad.ac.id/pkm/article/view/16271